Tuesday, December 14, 2010

KALTIM green



Artikel ini di buat untukmengikuti lomba blog KALTIM green 2011

melalui penanaman pohon perorangan   atau skala luas melalui program reboisasi dan rehabilitasi bisa mengatasi kerusakan linkungan akibat ekploitasi batu bara.
          
Dari sekian perusahaan batu bara, hanya beberapa yang benar-benar bisa menjalankan program rehabilitasi lingkungan melalui kegiatan  reklamasi lahan, khususnya perusahaan pemegang KP. Faktor utama yang menyebabkan perusahaan "enggan" menjalankan kewajibannya melakukan program reklamasi lahan (menutup bekas galian serta menanam pohon penghijauan di atasnya) terkait biayanya sangat besar.
sekarang  sudah banyak kegiatan penghijauan yang di lakukan ..
contohnya..
Kegiatan penanaman pohon penghijauan di lokasi sekitar komplek stadion Perjiwa, Tenggarong Seberang, Kukar, dilakukan untuk menandai rangkaian kegiatan Pekan Daerah (Peda) Petani Nelayan Kaltim dan Rembug Paripurna KTNA Nasional 2010 yang dihelat dari 5   9 Juni 2010. Kegiatan Peda dan Rembug Paripurna KTNA Nasional lainnya berupa pameran tentang berbagai produk hasil pertanian dan perikanan yang digelar oleh 14 kabupaten dan kota di Kaltim.
Penghijauan ini juga sejalan dengan program Kaltim Hijau (Kaltim Green) yang dicanangkan Gubernur Faroek untuk menyelamatkan kondisi lahan dan kawasan hutan Kaltim yang kritis sebagai akibat eksploitasi sumberdaya alam (SDA) selama ini. Gubernur Faroek mencanangkan program Kaltim Hijau dengan mewajibkan setiap orang menanam lima pohon, sehingga lingkungan alam Kaltim benar-benar akan kembali hijau dan bersih .
Gubernur Faroek dan Menteri Fadel sendiri melakukan penanaman secara simbolis. Sedang penanaman bibit-bibit lainnya dilakukan oleh tenaga relawan, termasuk anggota TNI AD. Semua pohon penghijauan ini diharapkan bisa tumbuh dengan baik dan subur, sehingga lingkungan alam di sekitar stadion yang sebelumnya digunakan sebagai salah satu venues PON XVII tahun 2008 Kaltim itu menjadi indah, asri dan terasa menyenangkan.
Global warming saat ini telah menjadi isu paling popular yang banyak dibicarakan oleh seluruh orang di dunia ini, tidak terkecuali bagi masyarakat Kalimantan Timur. Hal ini tentu saja menjadi perhatian dunia dan kalangan pecinta lingkungan hidup. Bagaimana tidak, kemampuan hutan dan lautan, dalam penyerap gas Carbon diosida  (CO2) semakin turun dan juga semakin tingginya permukaan laut akibat pemanasan global juga banyak.
Oleh karena itu, masyarakat dunia termasuk Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur semakin sadar akan dampak global warning dan mulai bergerak dalam mengurangi dampak perubahan iklim global ini, Masyarakat dunia pun terus bergerak dan melahirkan istilah Go Green, mulai dari gerakan penghijauan dunia, penerapan 4R (Reduce, Recycle, Reuse, dan Repair), penggunaan bahan bakar terbarukan yang ramah lingkungan, hingga gerakan memadamkan lampu serentak di beberapa negara untuk menanggulangi krisis global tersebut.
Semakin besarnya dampak yang timbul akibat pemanasan dan perubahan iklim global ini, menggaung pula sampai keseluruh masyarakat Kalimantan Timur, tidak terkecuali bagi seluruh Stakeholders Provinsi Kaltim. Menyadari hal tersebut, Gubernur Kalimantan Timur H. Awang Faroek Ishak kemudian menyerukan gerakan Kaltim Green bagi seluruh Aparatur dan Satuan Kerja Provinsi Kalimantan Timur.