Saturday, July 30, 2011

PEMISAHAN CAMPURAN

PEMISAHAN CAMPURAN

Top of Form
A. PENGERTIAN CAMPURAN DAN KLASIFIKASINYA
Bottom of Form
Top of Form
Campuran adalah materi yang terdiri atas dua macam zat atau lebih dan masih memiliki sifat-sifat zat asalnya. Jika kita mencampur minyak dengan air, terlihat ada batas di antara kedua cairan tersebut. Jika kita mencampur dengan alkohol, batas antara keduanya tidak terlihat. Minyak dan air membentuk campuran heterogen.
Campuran heterogen adalah campuran yang tidak serbasama, membentuk dua fasa atau lebih, dan terdapat batas yang jelas di antara fasa-fasa tersebut. Alkohol dan air membentuk campuran homogen. Campuran homogen adalah campuran yang serbasama di seluruh bagiannya dan membentuk satu fasa.
Contoh campuran heterogen : 
* campuran tepung beras dengan ir,
* campuran kapur dengan pasir,
* campuran serbuk besi dengan karbon.
Contoh campuran homogen :
* campuran gula atau garam dapur dengan air,
* air teh yang sudah disaring,
*campuran gas di udara.
Campuran homogen biasa disebut larutan.
Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut (solute) dan zat pelarut (solvent). Larutan dapat berwujud padat, cair, dan gas.
1.      Larutan berwujud padat. Larutan berwujud padat biasa ditemukan pada paduan logam. contohnya, kuningan yang merupakan paduan seng dan tembaga.
2.      Larutan berwujud cair. Contohnya, larutan gula dalam pelarut air.
3.      Larutan dalam wujud gas. Contohnya, udara yang terdiri atas bermacam-macam gas, diantaranya adalah nitrogen, oksigen, dan karbon dioksida
Bottom of Form


B. METODE PEMISAHAN CAMPURAN
Top of Form
Metode pemisahan merupakan suatu cara yang digunakan untuk memisahkan atau memurnikan suatu senyawa atau skelompok senyawa yang mempunyai susunan kimia yang berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala laboratorium maupun skala industri. Metode pemisahan bertujuan untuk mendapatkan zat murni atau beberapa zat murni dari suatu campuran, sering disebut sebagai pemurnian dan juga untuk mengetahui keberadaan suatu zat dalam suatu sampel (analisis laboratorium).
Berdasarkan tahap proses pemisahan, metode pemisahan dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu metode pemisahan sederhana dan metode pemisahan kompleks.
Metode Pemisahan Sederhana
Metode pemisahan sederhana adalah metode yang menggunakan cara satu tahap. Proses ini terbatas untuk memisahkan campuran atau larutan yang relatif sederhana.
Metode Pemisahan Kompleks
Metode pemisahan kompleks memerlukan beberapa tahapan kerja, diantaranya penambahan bahan tertentu,pengaturan proses mekanik alat, dan reaksi-reaksi kimia yang diperlukan. Metode ini biasanya menggabungkan dua atau lebih metode sederhana. Contohnya, pengolahan bijih dari pertambangan memerlukan proses pemisahan kompleks.
Keadaan zat yang diinginkan dan dalam keadaan campuran harus diperhatiakn untuk menghindari kesalahan pemilihan metode pemisahan yang akan menimbulkan kerusakan hasil atau melainkan tidak berhasil. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan antara lain :
1.      Keadaan zat yang diinginkan terhadap campuran, apakah zat ada di dalam sel makhluk hidup, apakah bahan terikat secara kimia, dan sebagainya.
2.      Kadar zat yang diinginkan terhadap campurannya, apakah kadarnya kecil atau besar.
3.      Sifat khusus dari zat yang diinginkan dan campurannya, misalnya zat tidak tahan panas, mudah menguap, kelarutan terhadap pelarut tertentu, titik didih, dan sebagainya.
4.      Standar kemurnian yang diinginkan. Kemurnian 100% memerlukan tahap yang berbeda dengan 96%.
5.      zat pencemar dan campurannya yang mengotori beserta sifatnya.
6.      Nilai guna zat yang diinginkan, harga, dan biaya proses pemisahan.
Bottom of Form


C. DASAR-DASAR METODE PEMISAHAN
Top of Form
Suatu zat dapat dipisahkan dari campurannya karena mempunyai perbedaan sifat. Hal ini dinamakan dasr pemisahan. Beberapa dasar pemisahan campuran antara lain sebagai berikut :
1.      Ukuran partikel
Bila ukuran partikel zat yang diinginkan berbeda dengan zat yang tidak diinginkan (zat pencmpur) dapat dipisahkan dengan metode filtrasi (penyaringan). jika partikel zat hasil lebih kecil daripada zat pencampurnya, maka dapat dipilih penyring atau media berpori yang sesuai dengan ukuran partikel zat yang diinginkan. Partikel zat hasil akan melewati penyaring dan zat pencampurnya akan terhalang.
2.      Titik didih
Bila antara zat hasil dan zat pencampur memiliki titik didih yang jauh berbeda dapat dipishkan dengan metode destilasi. Apabila titik didih zat hasil lebih rendah daripada zat pencampur, maka bahan dipanaskan antara suhu didih zat hasil dan di bawah suhu didih zat pencampur. Zat hasil akan lebih cepat menguap, sedangkan zat pencampur tetap dalam keadaan cair dan sedikit menguap ketika titik didihnya terlewati. Proses pemisahan dengan dasar perbedaan titik didih ini bila dilakukan dengan kontrol suhu yang ketat akan dapat memisahkan suatu zat dari campuranya dengan baik, karena suhu selalu dikontrol untuk tidak melewati titik didih campuran.
3.      Kelarutan
Suatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda, artinya suatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda, artinya suatu zat mungkin larut dalam pelarut A tetapi tidak larut dalam pelarut B, atau sebaliknya. Secara umum pelarut dibagi menjadi dua, yaitu pelarut polar, misalnya air, dan pelarut nonpolar (disebut juga pelarut organik) seperti alkohol, aseton, methanol, petrolium eter, kloroform, dan eter.
Dengan melihat kelarutan suatu zat yang berbeda dengan zat-zat lain dalam campurannya, maka kita dapat memisahkan zat yang diinginkan tersebut dengan menggunakan pelarut tertentu.
4.      Pengendapan
Suatu zat akan memiliki kecepatan mengendap yang berbeda dalam suatu campuran atau larutan tertentu. Zat-zat dengan berat jenis yng lebih besar daripada pelarutnya akan segera mengendap. Jika dalam suatu campuran mengandung satu atau beberapa zat dengan kecepatan pengendapan yang berbeda dan kita hanya menginginkan salah satu zat, maka dapat dipisahkan dengan metode sedimentsi tau sentrifugsi. Namun jika dalm campuran mengandung lebih dari satu zat yang akan kita inginkan, maka digunakan metode presipitasi. Metode presipitasi biasanya dikombinasi dengan metode filtrasi.
5.      Difusi
Dua macm zat berwujud cair atau gas bila dicampur dapat berdifusi (bergerak mengalir dan bercampur) satu sama lain. Gerak partikel dapat dipengaruhi oleh muatan listrik. Listrik yang diatur sedemikian rupa (baik besarnya tegangan maupun kuat arusnya) akan menarik partikel zat hasil ke arah tertentu sehingga diperoleh zat yang murni. Metode pemisahan zat dengan menggunakan bantuan arus listrik disebut elektrodialisis. Selain itu kita mengenal juga istilah elektroforesis, yaitu pemisahan zat berdasarkan banyaknya nukleotida (satuan penyusun DNA) dapat dilakukan dengan elektroforesis menggunakan suatu media agar yang disebut gel agarosa.
6.     Adsorbsi 
Adsorbsi merupakan penarikan suatu zat oleh bahan pengadsorbsi secara kuat sehingga menempel pada permukaan dari bahan pengadsorbsi. Penggunaan metode ini diterapkan pada pemurnian air dan kotoran renik atau organisme.



D. JENIS-JENIS METODE PEMISAHAN
Top of Form
  1. Filtrasi
    Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk memisahkan zat padat dari cairannya dengan menggunakan alat berpori (penyaring). Dasar pemisahan metode ini adalah perbedaan ukuran partikel antara pelarut dan zat terlarutnya. Penyaring akan menahan zat padat yang mempunyai ukuran partikel lebih besar dari pori saringan dan meneruskan pelarut.
    Proses filtrasi yang dilakukan adalah bahan harus dibuat dalam bentuk larutan atau berwujud cair kemudian disaring. Hasil penyaringan disebut filtrat sedangkan sisa yang tertinggal dipenyaring disebut residu. (ampas).
    Metode ini dimanfaatkan untuk membersihkan air dari sampah pada pengolahan air, menjernihkan preparat kimia di laboratorium, menghilangkan pirogen (pengotor) pada air suntik injeksi dan obat-obat injeksi, dan membersihkan sirup dari kotoran yang ada pada gula. Penyaringan di laboratorium dapat menggunakan kertas saring dan penyaring buchner. Penyaring buchner adalah penyaring yang terbuat dari bahan kaca yang kuat dilengkapi dengan alat penghisap.
  2. Sublimasi
    Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran dengan menguapkan zat padat tanpa melalui fasa cair terlebih dahulu sehingga kotoran yang tidak menyublim akan tertinggal. bahan-bahan yang menggunakan metode ini adalah bahan yang mudah menyublim, seperti kamfer dan iod.
  3. Kristalisasi
    Kristalisasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh zat padat yang terlarut dalam suatu larutan. Dasar metode ini adalah kelarutan bahan dalam suatu pelarut dan perbedaan titik beku. Kristalisasi ada dua cara yaitu kristalisasi penguapan dan kristalisasi pendinginan.
    Contoh proses kristalisasi dalam kehidupan sehari-hari adalah pembuatan garam dapur dari air laut. Mula-mula air laut ditampung dalam suatu tambak, kemudian dengan bantuan sinar matahari dibiarkan menguap. Setelah proses penguapan, dihasilkan garam dalam bentuk kasar dan masih bercampur dengan pengotornya, sehingga untuk mendapatkan garam yang bersih diperlukan proses rekristalisasi (pengkristalan kembali)
    Contoh lain adalah pembuatan gula putih dari tebu. Batang tebu dihancurkan dan diperas untuk diambil sarinya, kemudian diuapkan dengan penguap hampa udara sehingga air tebu tersebut menjadi kental, lewat jenuh, dan terjadi pengkristalan gula. Kristal ini kemudian dikeringkan sehingga diperoleh gula putih atau gula pasir.
  4. Destilasi
    Destilasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh suatu bahan yang berwujud cair yang terkotori oleh zat padat atau bahan lain yang mempunyai titik didih yang berbeda. Dasar pemisahan adalah titik didih yang berbeda. Bahan yang dipisahkan dengan metode ini adalah bentuk larutan atau cair, tahan terhadap pemanasan, dan perbedaan titik didihnya tidak terlalu dekat.
    Proses pemisahan yang dilakukan adalah bahan campuran dipanaskan pada suhu diantara titik didih bahan yang diinginkan. Pelarut bahan yang diinginkan akan menguap, uap dilewatkan pada tabung pengembun (kondensor). Uap yang mencair ditampung dalam wadah. Bahan hasil pada proses ini disebut destilat, sedangkan sisanya disebut residu.
    Contoh destilasi adalah proses penyulingan minyak bumi, pembuatan minyak kayu putih, dan memurnikan air minum.
  5. Ekstraksi
    Ekstraksi merupakan metode pemisahan dengan melarutkan bahan campuran dalam pelarut yang sesuai. Dasar metode pemisahan ini adalah kelarutan bahan dalam pelarut tertentu.
  6. Adsorbsi
    Adsorbsi merupakan metode pemisahan untuk membersihkan suatu bahan dari pengotornya dengan cara penarikan bahan pengadsorbsi secara kuat sehingga menempel pada permukaan bahan pengadsorbsi. Penggunaan metode ini dipakai untuk memurnikan air dari kotoran renik atau mikroorganisme, memutihkan gula yang berwarna coklat karena terdapat kotoran.
  7. Kromatografi
    Kromatografi adalah cara pemisahan berdasarkan perbedaan kecepatan perambatan pelarut pada suatu lapisan zat tertentu. Dasar pemisahan metode ini adalah kelarutan dalam pelarut tertentu, daya absorbsi oleh bahan penyerap, dan volatilitas (daya penguapan). Contoh proses kromatografi sederhana adalah kromatografi kertas untuk memisahkan tinta. 






E. PEMANFAATAN METODE PEMISAHAN
Pada proses pemisahan suatu campuran ada yang memerlukan metode pemisahan, ada pula yang dikombinasi lebih dari saru jenis metode. Berikut ini beberapa contoh pemanfaatan metode pemisahan dengan menggunakan metode pemisahan tertentu.
Pemurnian Garam Dapur 
Air laut banyak mengandung mineral terutama garam dapur (NaCl). Petani garam dapur memisahkan garam dapur dengan menjemur air laut pada sebuah bangunan yang datar dan lapang. Garam yang diperoleh, kemudian diolah di industri untuk dicuci dan ditambah iodium. 
Pemurnian Air Minum
Air adalah sumber kehidupan. Air selalu diperlukan dalam setiap bidang kehidupan kita.bagi penduduk Indonesia, tidak sulit untuk mendapatkan air tawar, namun di daerah timur tengah sulit untuk mendapatkan air tawar. Mereka melakukan penyulingan (destilasi) untuk memperoleh air tawar secara besar-besaran.
1.     Berikut ini merupakan tujuan pemisahan campuran, kecuali ....
a. memperoleh zat murni
b. mengetahui suatu zat dalam sampel
c. mendapatkan zat yang berguna
d. memperoleh zat yang langka
  1. Campuran dua zat yang berbeda ukuran partikelnya sangat tepat dipisahkan dengan metode ....
    a. filtrasi
    b. destilasi
    c. kromatografi
    d. sublimasi
  2. Alkohol dan air merupakan dua zat yang berbeda titik didihnya. Alkohol titik didihnya lebih rendah sehingga bila didestilasi alkohol akan ....
    a. habis terlebih dahulu dan air tetap.
    b. habis belakangan setelah air menguap seluruhnya.
    c. menguap lebih sedikit daripada air
    d. menguap lebih banyak daripada air.
  3. Berikut ini merupakan hal-hal yang berkaitan dengan sublimasi, kecuali ....
    a. pemisahan campuran dengan menguapkan zat padat
    b. biasanya untuk pemisahn bahan yang mudah menyublim
    c. pemisahan dengan melalui fase cair terlebih dahulu
    d. untuk memperoleh kamfer dan iod.
  4. Berikut ini yang bukan merupakan syarat bahan yang dapat dipisahkan dengan cara destilasi adalah ....
    a. dalam bentuk larutan / cair
    b. dalam bentuk gas
    c. titik didihnya berjauhan
    d. tahan panas
  5. Untuk memperoleh zat-zat yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan kita dapat menggunakan metode ekstraksi ....
    a. sederhana
    b. kompleks
    c. pelarut
    d. ganda
  6. Metode pemisahan campuran secara ekstraksi didasarkan pada ....
    a. ukuran partikel
    b. pengendapan
    c. kelarutan
    d. titik didih
  7. Salah satu penerapan metode adsorbsi adalah pada proses ....
    a. pemurnian air dari mikroorganisme
    b. pemurnian logam
    c. pemurnian garam dapur
    d. pemurnian mineral
  8. Pemurnian garam dapur dilakukan melalui tiga tahap utama, yaitu ....
    a. filtrasi-melarutkan-kristalisasi
    b. melarutkan-filtrasi-kristalisasi
    c. melarutkan-kristalisasi-filtrasi
    d. filtrasi-kristalisasi-melarutkan
  9. Kromatografi merupakan metode pemisahan campuran yang berdasarkan pada beberpa hal berikut ini, kecuali ....
    a. kelarutan dalam pelarut tertentu
    b. daya absorbsi bahan penyerap
    c. volatilitas
    d. ukuran partikel
Jawaban dari latihan soal
1.     D
2.     A
3.     A
4.     C
5.     B
6.     C
7.     C
8.     A
9.     B
10. C
Bottom of Form
Bottom of Form

Monday, July 25, 2011

Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya

Preview

Sebelum memulai tutorial ini, silakan lihat terlebih dahulu hasil akhir yang akan kita peroleh.
Judul Tutorial

Detail Tutorial

  • Tingkat Kesulitan: Menengah, Mahir
  • Program yang Digunakan: Adobe Photoshop
  • Materi Yang Dipelajari: Proses Transformasi, Penggunaan Layer Mask, Eksperimen Blending Mode
  • Lama Pengerjaan: 1 jam

Resource yang Dibutuhkan

Untuk mengikuti tutorial ini, silakan ambil terlebih dahulu resource berikut:

Tutorial

Langkah 1: Menyeleksi Model

Langkah pertama kita adalah memisahkan model dari latarnya. Saya biasanya melakukan proses ini secara manual menggunakan tool pen. Mulai dengan membuat path baru mengelilingi bagian luar model yang akan kita ambil. Bagian badan model sangat mudah diambil menggunakan metode ini, namun helai rambutnya akan sulit. Untuk saat ini lupakan bagian itu, kita akan mengurusnya nanti.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 2

Buat path tambahan untuk melubangi model. Di baris pilihan, pilih mode Subtract.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 3

Tekan Ctrl + Enter untuk mengubah path menjadi seleksi. Di panel Layers, klik ganda Background untuk mengubahnya menjadi seleksi. Tekan Ctrl + Shift + J untuk memindahkan model ke layer baru.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 4: Menyeleksi Rambut

Ambil layer yang masih menyisakan rambut si model. Hapus bagian yang tidak dibutuhkan.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 5

Amati setiap channel. Cari channel dengan kontras rambut dan latar paling tinggi. Dalam kasus ini, ternyata Channel Red pemenangnya. Duplikasi channel Red dengan menggesernya ke atas ikon New Alpha Channel.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 6

Tekan Ctrl + I untuk membalik warna channel. Gunakan tool dodge dan burn untuk meningkatkan kontras Channel.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 7

Area yang tidak dibutuhkan –seperti sisi luar tangan– bisa langsung dibuang dengan cara melukisnya dengan hitam.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 8

Tahan Ctrl lalu klik Channel Red Copy untuk mengubahnya ke seleksi.Aktifkan kembali channel RGB, tekan Ctrl + J untuk memindahkan rambut ke layer baru. Seleksi layer rambut dan si model lalu tekan Ctrl + E untuk menggabungkan keduanya.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 9

Buat layer baru dan simpan di atas model. Ubah layer menjadi Clipping Mask dengan menekan Ctrl + Alt + G. Lukis hitam di bagian-bagian yang kuning karena pengaruh dari latar yang lama.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 10: Dodge dan Burn

Alt-klik ikon New Layer. Aktifkan Use Previous Layer to Create Clipping Mask. Pilih Blend mode: Overlay dan aktifkan Fill with Overlay-neutral color.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 11

Lukis dengan tool burn untuk menggelapkan dan tool dodge untuk menerangkan. Lakukan terus proses ini hingga kontras gambar meningkat. Di bawah Anda bisa melihat perbandingan sebelum dan setelah proses dodge dan burn.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi
Di bawah adalah layer yang dihasilkan. Area terang akan menerangkan gambar di bawahnya, begitu juga untuk area gelap. Area abu-abu (50% Grey) tidak akan mempengaruhi gambar.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 12: Mempersiapkan Latar

Buat file baru dan isi latar dengan warna abu-abu. Ambil tekstur beton. Lakukan transformasi (Ctrl + T), Ctrl + Shift + Alt-drag pojok bawah untuk menghasilkan perspektif lantai.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 13

Tambahkan lagi tekstur beton untuk dinding.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 15: Manambahkan Model

Ambil model dan simpan di tengah-tengah kanvas. Beri Layer Style Outer Glow dengan warna ungu.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi
Model akan memiliki sedikit kilauan ungu di sekelilingnya.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 16

Naikkan kontras model dengan memberinya Adjustment Layer Brightness/Contrast. Tekan Ctrl + Alt + G untuk mengubah adjustment layer ke Clipping Mask agar hanya model yang terpengaruh.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 17

Beri Adjustment Layer Hue/Saturation dengan setting seperti di bawah untuk mengubah warna baju ke ungu. Lukis bagian yang lain agar warnanya tidak ikut berubah.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi
Berikut perbandingan sebelum dan setelah pemberian adjustment layer.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 18

Perhatikan bahwa ada sebagian warna kuning di rambut model. Buat layer baru di atas model lalu ubah ke Clipping Mask (Ctrl + Alt + G). Lukis hitam pada rambut untuk menghilangkannya.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 19: Bayangan Model

Buat layer baru di atas latar. Lukis bayangan besar di bawah model dengan brush hitam beropacity rendah.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 20

Zoom lebih dekat pada kaki model. Lukis bayangan lebih tegas tepat di bawah kaki model.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 22: Menambahkan Efek Cahaya dan Objek 3 Dimensi

Sembunyikan model terlebih dahulu. Ambil gambar di bawah dari set objek abstrak 3D. Karena latarnya hitam, kita dapat dengan mudah menghilangkannya dengan mengubah blend mode layer ke Screen.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 23

Munculkan model kembali.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 24

Ambil objek abstrak dan bola 3D dari set abstrak 3D. Simpan di belakang model.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 25

Tambah beberapa objek yang sama di belakang model.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 26

Aktifkan tool gradient dengan gradasi radial dari putih ke transparan. Beri Color Overlay warna ungu.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 27

Ambil gambar nebula dan simpan di belakang model.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 28

Ubah blend mode layer nebula ke Screen. Hapus bagian yang tidak diperlukan sehingga diperoleh hasil seperti di bawah.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 29

Tekan Ctrl + T untuk melakukan transformasi. Klik kanan dan pilih Warp. Geser kotak warp hingga diperoleh bentuk kilauan cahaya yang unik.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 30

Ambil gambar nebula yang lain. Simpan di belakang model.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 31

Ubah blend mode layer ke Screen, hapus bagian yang tidak diperlukan.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 32

Ambil render objek abstrak 3 dimensi. Lakukan proses transformasi Warp.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 33

Ubah blend mode layer ke Screen.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 34

Ulangi proses yang sama dengan gambar abstrak lain.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 35

Ubah warnanya menggunakan perintah image > Adjustments > Hue/Saturation agar sesuai dengan tema warna saat ini.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 36

Klik Filter > Blur > Gaussian Blur untuk menghaluskan cahaya yang diperoleh.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 37

Ubah blend mode layer ke Screen.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 38

Ulangi proses yang sama untuk memperoleh lebih banyak efek cahaya.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 39

Ambil objek abstrak 3 dimensi. Simpan di depan kaki. Hapus sebagian objek agar memberi kesan mengelilingi kaki.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 40

Ubah warnanya dengan memberi Adjustment Layer Color Balance agar sesuai dengan tema warna gambar. Klik ikon Clipping Mask agar adjustment layer ini hanya mempengaruhi objek abstrak saja.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 41

Buat layer baru di bawah objek abstrak. Gambar bayangan objek pada kaki. Bayangan ini akan memperkuat kesan realistis pada objek 3D.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 42

Ulangi proses yang sama untuk menambahkan objek abstrak 3 dimensi lagi pada tubuh model. Hapus sebagian objek agar terkesan mengelilingi model.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 43

Gambar bayangan tangan pada objek abstrak dan bayangan objek abstrak di tubuh model.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 44

Untuk memberi kedalaman, ambil objek abstrak 3 dimensi dengan ukuran cukup besar dan buramkan dengan memberi Gaussian Blur (Filter > Blur > Gaussian Blur).
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 45

Ambil gambar bola emas. Seleksi bola emas dengan tool marquee ellipse.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 46

Simpan bola ke dalam kanvas. Ubah warnanya menjadi ungu, sesuai tema warna saat ini.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 47

Gandakan bola dan beri Gaussian Blur untuk memberi kesan kilauan pada bola. Simpan kilauan di bawah aslinya.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 48

Buat layer lalu gambar beberapa garis putih. Tekan Ctrl + Alt + G untuk memasukkan garis ke dalam bola.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 49

Simpan bola di belakang model.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 50

Gandakan bola dan simpan di berbagai posisi lain. Ubah ukurannya agar bervariasi.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 51

Tambahkan juga bola pada lantai. Gambar bayangan bola di lantai agar terlihat realistis.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 52

Saya ambil juga objek abstrak 3 dimensi dari WeGraphics. Simpan di atas kaki model. Hapus sebagian agar terlihat menempel pada model.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 53

Lukis bayangan objek pada kaki agar terlihat realistis.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 54

Menggunakan cara seperti yang telah dijelaskan di Langkah 27, buat beberapa efek cahaya di depan model.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 55

Saya tambahkan satu lagi objek abstrak 3 dimensi dan efek cahaya di tangan model.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 56

Ambil objek abstrak 3 dimensi dan simpan di ujung cahaya. Hapus sebagian dengan tool eraser beropacity rendah sehingga cahaya terlihat masuk ke dalam objek. Gambar bayangan objek di lantai.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 57

Saya tambahkan lagi objek 3D dari WeGraphics dan menyimpannya di punggung model.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 58

Sesuaikan warna objek dengan tema warna gambar. Beri Adjustment Layer Color Balance dengan setting berikut.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 59

Gandakan objek 3D lalu putar sedikit. Lukis bayangan pada objek abstrak kedua untuk memberi kedalaman terhadap objek abstrak pertama.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 60

Ambil objek abstrak berlatar hitam dari set abstrak 3D. Hilangkan warnanya dengan klik Image > Adjustments > Desaturate. Hapus gambar yang menutupi model. Ubah blend mode layer ke Screen.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 61

Pastikan warna depan putih. Aktifkan tool brush dengan mengaktifkan setting Scattering. Buat garis cahaya di sekitar model.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 62

Ambil gambar abstrak berlatar hitam dari set objek abstrak 3 dimensi dan ubah blend mode layer ke Screen.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 63

Buat layer baru dan simpan di paling atas. Lukis merah dengan brush berukuran besar dan hardness: 0%. Ubah blend mode layer ke Soft LIght dengan Opacity: 25%.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 64

Buat lagi layer baru dan lukis biru. Ubah blend mode layer ke Color Dodge dengan Opacity: 70%.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Langkah 65

Lukis garis ungu dan ubah blend mode layer ke Color Dodge dengan Opacity: 36%.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi

Hasil Akhir

Akhirnya, ambil tool crop dan potong gambar untuk memperoleh komposisi yang menarik. Di bawah adalah hasil akhir dari tutorial ini.
Manipulasi Foto dengan Efek Cahaya dan Objek Abstrak 3 Dimensi


by www.desaindigital.com